1) Teori
Freud
Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis
yang membentuk perilaku manusia
sebagian besar tidak disadari dan bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya
memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati benda-benda tertentu, ia
akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang terlibat nyata pada benda-benda
tersebut, melainkan juga pada petunjuk (clues) lain
yang samar. Wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama benda dapat memicu
asosiasi (arah pemikiran) dan emosi tertentu.
2) Teori
Maslow
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Berdasarkan urutan tingkat kepentingannya, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
Orang akan
berusaha memuaskan dulu kebutuhan mereka yang paling penting. Jika seseorang
berhasil memuaskan kebutuhan yang penting, kemudian dia akan berusaha memuaskan
kebutuhan yang terpenting berikutnya.
3) Teori
Herzberg
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan dissatisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Tidak adanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi seseorang.
Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan dissatisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfiers (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Tidak adanya dissatisfiers saja tidak cukup, sebaliknya satisfiers harus ada secara aktif untuk memotivasi seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar